Monday, July 11, 2016

MORFOLOGI TUMBUHAN TENTANG BUAH

BAB 1
PENDAHULUAN

    A.      Latar Belakang

Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang kita pelajari bersifat dinamis. Dalam ilmu biologi misalnya kita mengenal apa yang dimaksud dengan morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji masalah – masalah tentang tumbuhan berkenaan dengan bagian – bagian luar yang tampak pada tumbuhan tersebut.
Ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami kemajuan yang demikian pesat. Dari berbagai ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi tumuhan. Makalah ini akan menguraikan soal morfologi dalam arti sempit. Yang hanya membahas tentang bunga, buah dan biji dengan bagian-bagiannya.
B.       Rumusan Masalah

    1.      Bagaimana struktur bunga?

    2.      Bagaimana struktur Buah?

    3.      Bagaimana struktur Biji?

C.      Tujuan Masalah

    1.    Untuk mengetahui struktur pada bunga, buah dan biji

    2.    Mengetahui struktur luar dan bagian-bagian pada tubuh tumbuhan.

 




















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Bunga (flos)
Seperti yang kita ketahui bahwa akar, batang, daun merupakan bagian pokok tubuh tumbuhan. Bagian-bagian tersebut secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan. Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat tersebut dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan menjadi dua golongan: yang bersifat vegetatif dan generatif. Alat termasuk pada golongan alat perkembangbiakan generatif adalah bunga. Bunga adalah penjelmaan dari suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu tumbuhan
Ø  Bunga ada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat dan kembang merak (caesalpinia pulcherrimas wartz)
Ø  Bunga di ketiak daun (flos lateralis), misalnya pada kembang sepatu (hibicus rosa-sinensis) dan kembang telang (clitoriaternatea L).

1.    Bunga majemuk
Bunga majemuk dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat di bedakan dari bagian-bagian berikut:
1)   Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu:
a.    Ibu tangkai bunga (pedunculus comunis atau rachis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangakai ini dapat bercabang, dan cabang-cabanagnya bercabang lagi, dapat pula tidak bercabang.
b.    Tangkai bunga (pedicellus), yaitucabang ibu tanngkai yang  mendukung bunganya.
c.    Dasar bunga (receptacullum), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
2)   Bagian-bagian yang bersifat seperti daun
a.    Daun daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.    Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.
c.    Selundang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk sebelum tumbuh. Contohnya bunga kelapa (cocosnucifera L).
d.   Daun–daun pembalut (bractea involucralis), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam saurtu lingkaran. Contohnya bunga matahari (halliantus annuus L).
e.    Kelopak tambahan (eoicalyx), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak.
f.     Daun-daun kelopak (sepaele)
g.    Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h.    Daun-daun tenda bunga (tepaele)
i.      Benang-benang sari (stamina)
j.      Daun-daun buah (carpella)
Sifat sifat bunga majemuk dapat di bedakan menjadi tiga golongan yaitu :

    ·       Bunga majemuk berbatas (inflorencia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dengan mempunyai susunan ‘’acropetal’’ (semakin muda semakin dakat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Bunga majemuk tak berbatas terdapat misalnya pada: kembang merak (caesalpinia pulcherrima swartz), mangga (mangipera indica L).

    ·       Bunga majemuk berbatas(inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu di tutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan tangkai terbatas.

    ·       Bunga majemuk campuran (inflorecentia mixta),yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun bunga majemuk tak berbatas.

2.    Bagian-bagian bunga
Pada umumnya bunga mempunyai bagian-bagian berikut:
a.    Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, seringkali terdapat daun-daun paralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau,  yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke bunga.
b.    Dasar bunga (reseptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dangan ruas-ruas yang amat pendek, sehinggga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain.
c.    Hiasan bunga (periantium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Bagian-bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran:
·      Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupaka lingkaran luar, biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakanselubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh luar.
·      Tajuk bunga atau mahkoya bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya tidak berwarna hijau lagi.
d.   Alat-alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.
e.    Alat-alat kelamin betina (gynaecium), atau disebut juga putik.
3.    Kelamin bunga
Bunga biasanya mempunyai dua kelamin. Karena dengan adanya alat-alat tersebut dapat kemudian di hasilkan alat-alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru. Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga. Dapat dibedakan:
·      Bunga banci atau berkelamin dua (hermaproditus), yaitu bunga yang terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina).
·      Bunga berkelamin tunggal (unisexsualis).
Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam tiga macam yaitu:
·      Bunga jantan (flos masculus),
·      Bunga betina (flos femineus)
·      Bunga mandul atau tidak berkelamin.

B.       Buah (Fructus)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan. Maka buah akan tumbuh menjadi buah. Dan bakal biji yang terdapat di dalam buah akan tumbuh menjadi biji. Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri. Buah pada tumbuhan umumnya dapat di bedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.    Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, malahan menjadi  bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan serinng kali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat di makan.
b.    Buah sungguh atau buah telanjang, yang terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
1.    Penggolongan buah semu
Buah semu dapat di bedakan dalam:
a.    Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunnga yang ikut membentuk buah. Misalnya:
·       Tangkai bunga pada jambu monyet
·       Kelopak bunga pada buah cipllukan
b.    Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah.
c.    Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luartampak seperti satu buah saja. Misalnya bah nangka (artocarpus integra merr) yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging.
2.    Penggolongan buah sungguh (sejati)
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:
a.    Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan. Buah sejati tunggal dapat di bedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:
·      Buah sejati tunggal yang kering, yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya: buah  kacang tanah, padi dll.
·      Buah sejati tunggal yang berdaging, ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat di bedakan dalam tiga lapisan, yaitu:
Ø luar (exocarpium), merupaka lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau jaju seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
Ø Kulit tengah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging atau serabut. Jika lapisan ini dapatdi makan, maka lapisan inilah yangdinamakan  daging buah. Misalnya pada buah mangga (mangifera indica).
Ø Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras. Misalnya:
·      Buah mangga, mempunyai satu ruang dengan satu biji
·      Buah pepaya, yang terjadi dari beberapa daun buah  dengan satu ruang dan banyak biji.
·      Buah durian, yang terjadi atas beberapa daun buah.mempunyai beberapa ruang dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
b.    Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya pada cempaka (michelia champaca L)
c.    Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masiing-masing bunganya mendukung satu bakall bua, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja.misalnya pada pandan (pandanus tectorus sol).


C.      Biji (semen)
Setelah terjadi penyerbukan yanng diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah dan bakal niji tumbuh menjadi biji. Pada biji umumnya dapat di bedakan bagian-bagian berikut:
a.    Kulit biji (spermodermis)
b.    Tali pusar (funiculus)
c.    Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Pada biji dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji. Tetapi di pergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya.
1.    Kulit biji (Spermodermis)
Seperti telah dikemukakan, kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan. Yaitu:
a.    Lapisan kulit luar (testa), lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit,ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam.
b.    Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali di manakan kulit ari.
2.    Tali pusar (funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji lepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang di kenal sebagai tali pusar biji
3.    Inti biji (nucleus seminalis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam klitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas :
a.    Lembaga (Embryo), merupaan calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
·      Akar lembaga atau calon akar (radicula),yang biasanya kemudian akan tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam dicotyledonae)
·      Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatau tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
·      Batang lembaga (cauliculus), yang sering kali dapat di bedakan dalam dua bagian, yaitu:
Ø Ruas batang diatas daun lembaga(internodium epicotylum)
Ø Ruaas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
b.    Putih lembaga (albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga, misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (leguminosae). Melihat asalnya  jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam:
·      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringanpenimbun makanan ini.
·      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.  










BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Akar, Batang dan Daun adalah bagian tubuh tumbuhan yang paling penting. Ketiga bagian tubuh tumbuhan tersebut secara langsung maupun tidak lanngsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan . untuk  mempertahankan hidupnya tumbuhan membutuhkan tumbuhan baru, dengan demikian tumbuhan memerlukan alat selain akar, batang dan daun , yaitu bunga, biji dan  buah.
B.       Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi ini dengan mencari lagi buku-buku bacaan lainnya atau dari internet, dan kita sebagai manusia harus mensyukuri dan menjaga kelestarian dari berbagai makhluk hidup.




No comments:

Post a Comment