Tuesday, July 12, 2016

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SASTRA LISAN DAN SASTRA TULIS


PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SASTRA LISAN DAN SASTRA TULIS


  1. Pengertian sastra lisan?
  • Sastra lisan (Udin, 1996:1) adalah seperangkat pertunjukan penuturan lisan yang melibatkan penutur dan kalayak (audien) menurut tata cara dan tradisi pertunjukannya.
  • Sastra lisan adalah karya sastra yang beredar di masyarakat atau diwariskan secara turun-memurun dalam bentuk lisan.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sastra lisan merupakan bentuk karya sastra berupa penuturan yang lahir dan mentradisi di suatu masyarakat.
Contoh: Tembang Macapat, Legenda Reog Ponorogo, Dongeng Sangkuriang.
  1. Pengertian sastra tulis?
  • Sastra tulis (Sulastin Sutrisno, 1985) adalah sastra yang menggunakan media tulisan atau literal.
  • Sastra tulis (KBBI, 2004) adalah sastra yang timbul setelah manusia mengenal tulisan.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sastra tulis merupakan bentuk karya sastra berupa tulisan yang ditulis leluhur pada prasasti, batu dinding gua, batu candi, kertas, atau buku.
Contoh: Ukiran gambar atau simbol-simbol yang terdapat pada dinding candi Borobudur, Prambanan. Puisi, cerpen, novel yang ditulis pengarang dan dibukukan.

  1. Apa perbedaan sastra lisan dengan sastra tulis?
  • Perbedaan bentuk penyampaian. Sastra lisan berupa penuturan dari mulut ke mulut dan isinya dapat diketahui melalui tuturan. Sedangkan sastra tulis berupa tulisan yang dapat dilihat secara kasat mata bentuk isinya.
  • Perbedaan versi cerita. Sastra lisan memiliki banyak versi cerita sesuai siapa yang menuturkannya, sedangkan sastra tulis hanya memiliki satu versi tunggal. Ketika karya sastra tulis ditunjukkan kepada orang lain akan mengetahui langsung bentuk, format, dan cerita yang sama.
  • Sastra lisan sulit untuk diketahui siapa penutur aslinya atau asal usul pengarang pertamanya, karena berupa tuturan yang sewaktu-waktu pada proses penuturan mudah terjadi pergeseran nama atau mudah dihasut. Sedangkan sastra tulis mudah diketahui siapa penulis atau asal usul pengarang aslinya, karena nama pengarang dapat dibuktikan secara kasat mata pada media yang digunakan menulis.

  1. Apa relasi sastra lisan dengan sastra tulis?
Antara sastra lisan dengan sastra tulis memiliki hubungan timbal balik selayaknya sisi mata uang yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Sastra lisan merupakan cikal bakal adanya sastra tulis. Sebagaimana menurut A. Theew (1983), bahwa dari segi sejarah maupun tipologi adalah tidak baik jika dilakukan pemisahan antara sastra lisan dan sastra tulis. Keduanya harus dipandang sebagai kesatuan dan keseluruhan sehingga tidak boleh lebih mengutamakan satu dari pada yang lain. Sebaliknya, dua jenis karya sastra ini seyogyanya saling mendukung dan melengkapi untuk lebih memperkaya khazanah kesusastraan bangsa. 

No comments:

Post a Comment