BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu
seni yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang umur,
meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha kesehatan masyarakat.
Setiap wanita harus memikirkan kesehatannya
apakah dia merencanakan kehamilan. Salah satu alasannya adalah bahwa sekitar
setengah dari seluruh kehamilan yang tidak direncanakan. Kehamilan yang tidak
direncanakan berisiko lebih besar darikelahiran
prematur dan berat
lahir rendah bayi. Alasan lain adalah
bahwa, meskipun kemajuan penting dalam perawatan kedokteran dan kehamilan,
sekitar 1 dari 8 bayi lahir terlalu dini. Para peneliti sedang mencoba untuk
mencari tahu mengapa dan bagaimana mencegah kelahiran prematur. Tetapi para
ahli setuju bahwa wanita perlu lebih sehat sebelum hamil. Dengan mengambil
tindakan terhadap masalah kesehatan dan risiko sebelum kehamilan, Anda dapat
mencegah masalah yang mungkin mempengaruhi Anda atau bayi Anda nanti.
Kesehatan ibu dan anak merupakan harapan masa
depan bagi semua orang. Dari dahulu hingga sekarang ini masalah kesehatan ibu
dan anak masih kurang diperhatikan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
tertentu, situasi, dan kondisinya. Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan
masalah yang perlu perhatian lebih karena masalah itu merupakan masalah yang
mempengaruhi generasi muda yang akan terbentuk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kesehatan ibu dan anak?
2. Bagaimana prinsip dan tujuan program kesehatan
ibu dan anak?
3. Bagaimana Kegiatan dalam program kesehatan ibu
dan anak?
4. Bagaimana sistem kesiagaan di bidang kesehatan
ibu dan anak?
5. Bagaiamana manajemen kegiatan kesehatan ibu
dan anak?
6. Bagaiamana peranan dan tugas
tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesehatan ibu dan anak
2. Untuk mengetahui prinsip dan tujuan program
kesehatan ibu dan anak
3. Untuk mengetahui kegiatan dalam program
kesehatan ibu dan anak
4. Untuk mengetahui sistem kesiagaan di bidang
kesehatan ibu dan anak
5. Untuk mengetahui manajemen kegiatan kesehatan
ibu dan anak
6. Untuk mengetahui peranan dan
tugas tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Ibu dan
Anak
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di
bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan
upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,
yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
transportasi/komunikasi (telepon genggam,telepon rumah), pendanaan, pendonor
darah, pencatatan-pemantauan, dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat, serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan akan dilakukan di taman
kanak-kanak.
Menurut Asfryati (2003:27), keluarga
berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu
memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang
besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal
maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik
anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah
mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak
tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya.
Menurut Zulfili (1986:9), peranan ibu terhadap
anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat berperan
dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan
sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain
seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya.
B. Prinsip dan Tujuan Program
Kesehatan Ibu dan Anak
Prinsip pengelolaan Program KIA adalah
memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien.Tujuan umum program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :
1. Meningkatnya kemampuan ibu
(pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan
keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya
2. Meningkatnya upaya pembinaan
kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan
keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah
Taman Kanak-Kanak atau TK
3. Meningkatnya jangkauan
pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan
ibu meneteki
4. Meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita
5. Meningkatnya kemampuan dan
peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi
masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
peningkatan peran ibu dan keluarganya
C. Kegiatan Dalam Program
Kesehatan Ibu dan Anak
Ada beberapa kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak,
diantaranya :
1. Pemeliharaan kesehatan ibu
hamil dan menyusui serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu
hamil.
3. Pemantauan tumbuh kembang
balita.
4. Imunisasi Tetanus Toxoid dua
kali pada ibu hamil serta BCG, DPT tiga kali, Polio tiga kali, dan campak satu
kali pada bayi
5. Penyuluhan kesehatan meliputi
berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak
balita, dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan
7. Kunjungan rumah untuk mencari
ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong
oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada
taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kader-kader kesehatan
D. Sistem Kesiagaan di Bidang
Kesehatan Ibu dan Anak
Sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak, terdiri atas 5,
yaitu :
1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan
4. Sistem pendonor darah
5. Sistem informasi KB
Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini
tidak hanya proses memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan
itu saja, tetapi juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya
perubahan perilaku, yaitu:
1. Upaya mobilisasi social untuk
menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya untuk mambantu ibu
hamil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumber
daya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong perempuan saat hamil dan
persalinan.
4. Upaya untuk menciptakan
perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan
profesional.
5. Merupakan proses pemberdayaan
masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah mereka sendiri.
6. Upaya untuk melibatkan
laki-laki dalam mengatasi maslah kesehatan maternal.
7. Upaya untuk melibatkan semua
pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan.
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA
ini berpijak pada konsep-konsep berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek
kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk perempuan saat hamil
dan bersalin.
2. Merubah pandangan: persalinan
adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan perempuan.
3. Merubah pandangan: masalah
kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan masalah dan
tanggunjawab masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku
kepentingan (stakeholders) di masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan
partisipatif
6. Melakukan aksi dan advokasi.
Didalam konteks pembentukan sistem kesiagaan,
pertama-tama masyarakat perlu untuk memahami dan menganalisa kondisi
kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi kesehatan ibu, kesehatan bayi baru
lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan berbagai hubungan, dan kekuasaan yang mempengaruhi
kondisi tersebut agar mereka mampu untuk melakukan aksi guna memperbaiki
kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang potensi yang mereka miliki.
Untuk memfasilitasi mereka agar berpikir, menganalisa dan melakukan aksi,
proses fasilitasi dan warga yang berperan melakukan fasilitasi sangat
diperlukan. Selain itu, warga yang berperan memfasilitasi masyarakatnya
membutuhkan pemahaman tidak hanya tentang konsep Pemberdayaan Masyarakat bidang
KIA tetapi juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan metode dan
alat-alat partisipatif. Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam Pemberdayaan
Masyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan berikutnya dalam
keseluruhan proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini.
E. Manajemen Kegiatan Kesehatan
Ibu dan Anak
Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui
Pemantauan Wilayah setempat-KIA (PWS-KIA) dengan batasan. Pemamtauan Wilayah
Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan KIA serta alat untuk
motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat dan dipergunakan untuk
pemamtauan program KIA secara teknis maupun non teknis. Melalui PWS-KIA
dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non teknis, yaitu
1. Indikator Pemantauan Teknis
Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam
lingkungan kesehatan yang terdiri dari :
a. Indikator Akses
b. Indikator Cakupan Ibu Hamil
c. Indikator Cakupan Persalinan
oleh Tenaga Kesehatan
d. Indicator penjaringan Dini
Faktor Resiko oleh Masyarakat
e. Indikator Penjaringan Faktor
resiko oleh Tenaga Kesehatan
f. Indicator Neonatal
2. Indikator Pemamtauan Non teknis
Indikator ini dimasksudnya untuk motivasi dan komunikasi kemajuan
maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah,
sehingga di mengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan.
Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai tingkat administradi, yaitu
:
a. Indikator pemerataan pelayanan
KIA
Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan secara teknis
memodifikasinya menjadi indicator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti
oleh para penguasa wilayah.
b. Indikator efektivitas pelayanan
KIA
Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara
teknnis dengan memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program yang lebih
dimengerti oleh para penguasa wilayah.
Kedua indicator tersebut harus secara rutin
dijabarkan per bulan, perdesa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan
lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desamana yang masih ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus
diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah
perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya
setempat yang diperlukan.
F. Peranan dan Tugas Tenaga Kesehatan Masyarakat
Terhadap Kesehatan Ibu dan Anak
Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi
dan memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral,
mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu
menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat.
Dalam upaya kesehatan program yang diperlukan
adalah program kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai
paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan
sekaligus memenuhi program upaya kesehatan. Model ini menekankan pada upaya
kesehatan dan mempunyai ciri-ciri, antara lain :
1. Mempersiapkan bahan baku sumber
daya manusia yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang
2. Meningkatkan produktivitas
sumber daya manusia yang ada
3. Melindungi masyarakat luas dari
pencemaran melalui upaya promotif-preventif-protektif dengan pendekatan
pro-aktif
4. Memberi pelayanan kesehatan
dasar bagi yang sakit
5. Promosi kesehatan yang
memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan
vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.
6. Pencegahan penyakit melalui
imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga melindungi masyarakat dari
pencemaran.
7. Pencegahan, pengendalian,
penanggulangan pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap
pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
8. Penggerakan peran serta
masyarakat.
9. Penciptaan lingkungan yang
memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja secara sehat.
10. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
11. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi
perlindungan pada kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di
tempat umum).
12. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi
yang sakit.
Peran dan tugas tenaga kesehatan masyarakat,
antara lain :
1. Mengumpulkan, mengolah data dan
informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan
permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan Puskesmas.
3. Menyiapkan bahan kebijakan,
bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya.
4. Melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat.
5. Melaksanakan upaya kesehatan
perorangan.
6. Melaksanakan pelayanan upaya
kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaikan gizi,
perawatan kesehatan masyarakat, pencegah dan pemberantasan penyakit, pembinaan
kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah,
kesehatan olahraga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan,
kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja,
kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan kesehatan
khusus lainnya, serta pembinaan pengobatan tradisional;.
7. Melaksanakan pembinaan upaya
kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi upaya kesehatan, sarana pelayanan
kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis
kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta, serta kader
pembangunan kesehatan.
8. Melaksanakan pengembangan upaya
kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan
pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di wilayah kerjanya.
9. Melaksanakan pencatatan dan
pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
10. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah
tangga UPT.
11. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja
UPTD.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih
menekankan pada upaya promotif-preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan
rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan Depkes dalam menangani
kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang menitikberatkan pada
pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Upaya kesehatan
di masa datang harus mampu menciptakan dan menghasilkan SDM Indonesia yang
sehat produktif sehingga obsesi upaya kesehatan harus dapat mengantarkan setiap
penduduk memiliki status kesehatan yang cukup. Melalui kesadaran yang leih tinggi pada
pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Upaya kesehatan Ibu dan Anak
adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.
2. Prinsip pengelolaan Program KIA
adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA
secara efektif dan efisien. Tujuan program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
3. Ada beberapa kegiatan dalam
program kesehatan ibu dan anak, diantaranya,pemeliharaan kesehatan ibu hamil
dan menyusui serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah, deteksi dini faktor
resiko ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, dan sebagainya
4. Sistem kesiagaan di bidang
kesehatan ibu dan anak, terdiri atas 5, yaitu : sistem pencatatan-pemantauan, sistem transportasi-komunikasi,
sistem pendanaan, sistem pendonor darah, sistem
informasi KB
5. Manajemen kegiatan KIA
dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah setempat-KIA (PWS-KIA)
6. Peran dan tugas tenaga
kesehatan masyarakat, antara lain mengumpulkan, mengolah data dan informasi,
menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan,
mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan Puskesmas, menyiapkan bahan kebijakan,
bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya,
melaksanakan upaya kesehatan masyarakat, melaksanakan upaya kesehatan
perorangan, dan lain-lain.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat
menjadi acuan dalam melakukan peningkatan kesehatan pada Ibu dan Anak, dan
lebih mengutamakan upaya promotif-preventif dibandingkan kuratif.
DAFTAR PUSTAKA
Wiguna, Candra. 2014. “Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat”. Online.http://ilmukesmas.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/. Diakses 03 Januari 2015
Alfina, Nabila. 2014. “Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Pemeliharaan Kesehatan Pada Ibu)”. Online. http://nabilaalfina.blogspot.com/2014/01/makalah-ilmu-kesehatan-masyarakat.html. Diakses 03 Januari 2015
Anonim. “Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak”. Online. http://jagomakalah.blogspot.com/2013/08/peran-skm-terhadap-ibu-dan-anak.html. Diakses 03 Januari 2015
Noviastuti203, “Advokasi, Kemitraan Dan Pemberdayaan
Masyarakat Untuk Mendukung Upaya-Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak”. Online.http://noviastuti203.wordpress.com/2013/08/05/58/.
Diakses 03 Januari 2015
Ridwan, Ahmad. “Kesehatan Ibu dan Anak”. Online.http://indonesianbookcenter.blogspot.com/2013/09/kesehatan-ibu-dan-anak_16.html.Diakses 03 Januari 2015
Stefani,Delfi Lucy. 2013. “Kesehatan Ibu dan Anak”. Online.https://delfistefani.wordpress.com/2013/05/15/kesehatan-ibu-dan-anak/.
Diakses 03 Januari 2015
Vharozma. “Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Online. http://vharozma.wordpress.com/ilmu-kesehatan-masyarakat/. Diakses 03 Januari 2015
Fendy Goo. “Makalah Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak”. Online.http://fendygoo.blogspot.com/2014/07/makalah-pelayanan-kesehatan-ibu-dan-anak.html. Diakses
03 Januari 2015
No comments:
Post a Comment